Bacaan Takbiratul Ihram
Tuntunan Shalat: Bacaan Takbir dalam Shalat
Terdapat 2 jenis takbir dalam shalat,
pertama Takbiratul Ihram dan ke dua adalah Takbir Intiqalat
1. Takbiratul
Ihram
Takbiratul
Ihram adalah takbir dan bacaan pertama kali
di dalam shalat. Takbir ini dibarengi dengan niat shalat di dalam hati, yakni
sambil kita melafazkan takbir ikutkan niat shalat dimulai dari huruh A dari
lafaz Allah hingga huruf akhir takbir yaitu Ra.
Ia dinamakan dengan takbiratul ihram
karena dengan membaca takbir ini berarti kita telah mengaharamkan diri kita
melakukan hal-hal diluar tuntutan shalat seperti makan, minum, buang air dan
sebagainya.
“Pembuka
shalat ialah bersuci, yang mengharamkan segala perbuatan yang lain (selain
perbuatan shalat) ialah takbiratul ihram dan yang menghalalkannya kembali adalah
salam”. (Hadist Riwayat Imam Ahmad, Abu Daud, Tirmizi dan Ibnu Majah dari ‘Ali
bin Abi Thalib r.a.).
Hukum
membacanya adalah wajib dan termasuk salah
satu rukun shalat. Apabila ditinggalkan atau lupa maka shalat tidak sah.
Rasullah
bersabda: “Apabila kamu hendak menunaikan shalat, maka sempurnakanlah wudhuk,
kemudian hadaplah ke arah kiblat, kemudian ucapkanlah takbir…”. (Hadist Riwayat
Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-).
Dibaca dengan lafaz Arab dan tidak
boleh diterjemahkan.
Lafaznya ialah:
الله أكبر
Allaahuakbar
“Allah maha Besar”
“Allah maha Besar”
Jika
kita seorang makmum maka hendaklah bertakbir setelah imam selesai
bertakbir. Tidak boleh bertakbir mendahului imam atau bertakbir serentak dengan
imam.
Rasulullah
–sallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda; “Sesungguhnya imam itu adalah untuk
diikuti. Apabila ia bertakbir, barulah kamu ikut bertakbir. Apabila ia sujud,
barulah kamu ikut sujud…”. (Hadist Riwayat Imam Muslim dari Anas bin Malik
–radhiyallahu `anhuma-)
Adapun
mengangkat tangan ketika takbiratul-Ihram hukumnya adalah
sunnah. Apabila ditinggalkan tidak apa apa dan tidak perlu sujud sahwi.
Caranya
adalah kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan
dua telinga atau sejajar dengan dua bahu, yakni boleh memilih salah satu di
antara dua cara tadi sambil merenggangkan jari jari dan mengahadapkannya ke kiblat.
Kedua
cara di atas sama sama datangnya dari Rasullah,
Cara
pertama: Dari Malik bin al-Huwairith – radhiyallahu `anhu;
“Rasulullah –sallallahu `alaihi wasallam- apabila bertakbir, baginda mengangkat
dua tangannya hingga sejajar dengan dua telinganya. Dan bila ruku’, baginda
mengangkat dua tangan hingga sejajar dengan dua telinganya. Apabila mengangkat
kepalanya dari ruku’, baginda membaca; “سمع الله لمن
حمده” dengan melakukan
seumpama tadi”. (HR. Imam Muslim)
Cara
kedua; berdasarkan
hadis dari Abdullah bin ‘Umar –radhiyallahu ‘anhu- yang menceritakan; “Aku
melihat Rasulullah –sallallahu ‘alaihi wasallam- apabila memulakan shalat,
baginda mengangkat dua tangannya hingga sejajar dengan dua bahunya, begitu juga
sebelum baginda ruku’ dan apabila baginda bangkit dari Ruku’. Namun baginda
tidak mengangkat kedua tangannya antara dua sujud”. (Hadist Riwayat Imam
Muslim)
2. Takbir
Intiqalat
Ada satu
jenis takbir lagi dalam shalat yaitu Takbir Intiqalat, yaitu takbir yang
dibaca ketika kita berpindah dari satu rukun ke rukun lainnya, yakni takbir
ketika berpindah dari berdiri ke rukuk kemudian ke sujud dan seterusnya.
Lafaznya juga
sama seperti takbiratul ihram.
Namun hukum
membacanya adalah sunnah, jika ditinggalkan tidak membatalkan shalat dan
tidak perlu sujud sahwi.
Semoga artikel
Bacaan Takbir dalam Shalat ini bermanfaat.
Doa Masuk dan Keluar Rumah Serta Artinya
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ
وَ خَيْرَ الْمَخْرَجِ .
بِسْمِ
اللهِ وِلَجْنَا وَ بِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَ عَلَى اللهِ رَبَّنَا تَوَكَّلْنَا
“Ya Allah aku
mohon pada-Mu sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar.
Dengan nama Allah kami masuk dan dengan
nama Allah pula kami keluar
Dan kepada Allah lah tuhan kami kami
berserah”
Ucapkan doa
di atas ketika masuk rumah untuk memperbanyak zikir kepada Allah
kemudian lanjutkan dengan memberi salam.
Allah
berfirman dalam surat An-Nuur ayat 61 yang artinya: “Maka apabila kamu
memasuki sebuah rumah hendaklah kamu memberi salam kepadanya (penghuninya) yang
berarti kamu telah memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan
dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan
ayat-ayat (Nya) bagimu agar kamu memahaminya”.
Rasulullah
juga pernah berpesan kepada Anas ra agar selalu memberi salam ketika masuk
rumah karena itu akan menjadi sebuah keberkatan atasnya dan keluarganya.
Atau jika di
rumah tidak ada orang boleh di ucapkan dengan salam yang ada pada penggalan doa tasyahhud
dalam shalat sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwatha` nya,
yaitu
السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَاِد اللهِ
الصَّالِحِيْنَ
“Sejahtera ke atas kami dan ke atas para
hamba Allah yang sholeh sholeh”
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لَا حَوْلَ
وَ لَا قُّوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
“Dengan nama Allah aku
bertawakkal pada-Nya,
tiada daya dan upaya melainkan dari Allah”
Doa di atas
terdapat pada sunan Abu Daud, sunan Tarmizi, sunan Nasa`I dan lainnya dari riwayat
Anas ra dari Rasulullah saw.
Ada beberapa
doa lagi yang juga dari Rasulullah dan ke semuanya bisa untuk kita amlakan,
diantaranya:
Dari Ummi
Salamah ra, bahwa Rasulullah apabila keluar dari rumahnya berkata:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ اللّهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أضِلَّ أَوْ أضَلَّ. أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ.
أَوْ
أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمُ. أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ
Dan dalam
riwayat lain dikatakan, adalah Rasulullah apabila keluar dari rumahnya
mengucapkan:
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ
“Ya Allah sungguh
aku berlindung kepada-Mu”
Semoga bermanfaat, wallahua'lam
Lihat: Al-
Azkar karya Imam An- Nawawi rahimahullah.
Doa dan Adab Berpakaian
Termasuk sunnah rasulullah mengawali setiap perbuatan dan pekerjaan dengan membaca bismillah.
Begitu juga halnya dalam berpakaian. Sunnah bagi kita ketika mengenakan pakaian mengucapkan bismillah dan kemudian melanjutkan dengan doa
yang juga merupakan sunnah sehari-hari rasulullah, di antaranya:
Dari Abi Said Al-khudri ra bahwa adalah rasulullah apabila
berpakaian mengucapkan:
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَ خَيْرِ مَا
هُوَ لَهُ
وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَ شَرِّ مَا هُوَ لَهُ
وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَ شَرِّ مَا هُوَ لَهُ
Kira-kira artinya: Ya
Allah aku mohon pada-Mu setiap kebaikan dari kebaikannya (pakaian ini) dan aku
berlindung pada-Mu dari setiap keburukan yang ada padanya.
Rasulullah saw juga pernah bersabda
: Barang siapa memakai pakaian baru lantas mengucapkan:
الْحَمْدُ لله الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا وَ رَزَقَنِيْهِ
مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَ لَا قُوَّةٍ
“Segala puji
bagi Allah yang telah mengenakanku pakaian ini dan memberikannya sebagai rizki
bagiku tanpa daya dan upaya sedikitpun dariku” Nisacaya Allah ampunkan baginya
dosa-dosanya yang telah lalu.
Redaksi hadist untuk doa di
atas yaitu,
عن معاذ بن أنس رضي الله عنه أن رسول الله ص.م قال: من
لبس ثوبا جديدا فقال الحمد لله الذي كساني هذا و رزقنيه من غير حول مني و لا قوة.
غفر الله له ما تقدم من ذنبه
Referensi: Al-Azkar karya Imam An-nawawi rahimahullah.
Mohon komentar dan masukannya, semoga bermanfaat
Mohon komentar dan masukannya, semoga bermanfaat
Penjelasan Lengkap Tentang Doa Iftitah dan Artinya
Tuntunan Sholat: Bacaan Doa Iftitah dan Artinya
Doa iftitah termasuk salah satu bacaan doa dalam
shalat, dibaca setelah takbir pertama atau takbiratul ihram dan sebelum membaca
surat Fatihah, yakni antara keduanya. Hukum membacanya sunnah baik untuk imam,
makmum maupun ketika shalat sendirian dan termasuk dalam kategori sunnah
hayyiah, apabila ditinggalkan maka tidak perlu sujud sahwi. Dibaca secara sirr
artinya cukup dibaca tanpa mengeluarkan suara dan apabila di jahr-kan
atau dengan bersuara maka tidak membatalkan shalat.
Ada beberapa doa iftitah yang
bersumber dari Rasulullah saw, di antaranya:
اَلله أَكْبَر
كَبِيْرًا وَالحَمْدُلِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصِيْلاً .
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا
وَمَا أَنَا مِنَ المُشْرِكِيْن . إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ
وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيًن.
Bacaan Doa Iftitah Mp3
Artinya:“Allah maha besar lagi sempurna kebesaranya segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak . maha suci Allah sepanjang pagi dan petang , aku hadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan bukanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang musyrik , sesungguhnya shalatku, ibadahku , hidupku dan matiku semata-mata hanya untuk Allah tuhan semesta alam . Tiada sekutu baginya kerana itu aku rela diperintah dan aku ini termasuk dalam golongan orang-orang yang berserah diri”.
Artinya:“Allah maha besar lagi sempurna kebesaranya segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak . maha suci Allah sepanjang pagi dan petang , aku hadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan bukanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang musyrik , sesungguhnya shalatku, ibadahku , hidupku dan matiku semata-mata hanya untuk Allah tuhan semesta alam . Tiada sekutu baginya kerana itu aku rela diperintah dan aku ini termasuk dalam golongan orang-orang yang berserah diri”.
Baca juga : 5 Keutamaan Utama Shalawat Atas Rasulullah
Keutamaan Istighfar Sebagai Amalan Pembuka Pintu Rezeki
Atau bisa juga dibaca doa yang juga berasal dari sunnah Rasulullah saw, yaitu:
Keutamaan Istighfar Sebagai Amalan Pembuka Pintu Rezeki
Atau bisa juga dibaca doa yang juga berasal dari sunnah Rasulullah saw, yaitu:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا
بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. اللّهَم نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ
كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. اللّهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ
بِاالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرْدِ.
Artinya: “Ya Allah
jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara
ufuk timur dan barat. Ya Allah sucikan aku dari kesalahan-kesalahanku
sebagaimana disucikannya pakaian putih dari segala kotoran. Ya Allah bersihkan
aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan embun”.
Beberapa catatan yang perlu
diingat,
1. Dua doa di atas sunat dibaca baik pada shalat fardhu maupun shalat
sunnah, dibaca pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca
surat al- Fatihah. Jika lupa membacanya atau disengaja ditinggalkan pada rakaat
pertama maka tidak disunnahkan lagi untuk membacanya pada rakaat berikutnya.
Kalau dibaca juga maka makruh tapi tidak membatalkan shalat.
2.
Atau setelah takbiratul ihram langsung membaca Fatihah tanpa terlebih
dulu membaca doa iftitah maka tidak disunnahkan lagi untuk membaca doa ini dan
hukumnya sama seperti yang di atas.
3.
Atau jika si makmum datang masbuq dan imam masih dalam keadaan berdiri maka
boleh membaca doa iftitah ini terlebih dulu kecuali jika khawatir si makmum
akan ketinggalan Fatihah maka wajib makmum langsung membaca surat Fatihah
karena membaca Fatihah termasuk rukun shalat sedangkan doa iftitah adalah
sunnah.
4.
Adapun jika makmum datang masbuq dan imam sudah tidak lagi dalam keadaan
berdiri atau sudah ruku’ atau sujud dan lain sebagainya maka tidak boleh lagi
bagi makmum membaca doa ini tapi harus langsung mengikuti imamnya, dan tidak
boleh juga mengulang doa ini lagi ketika imam sudah berdiri.
5.
Jika seseorang shalat di akhir waktu yang apabila dibaca doa iftitah ini
dikhawatirkan akan keluar waktu shalatnya maka tidak dianjurkan lagi untuk
membacanya.
Mohon tambahan sobat dikolom komentar. Semoga bermanfaat, Wallahu a’lam.
Referense: Kitab al-Azkar karya Imam Nawawi, rahimahullah wa iyyana.
Doa Mau Tidur dan Bangun dari Tidur serta Artinya
Ada banyak macam doa tidur yang datang dari rasulullah yang sudah seharusnya kita sebagai ummatnya untuk mengikutinya, di antaranya:
Dalam Shahih Bukhari disibutkan, dari
Huzaifah bin Al-yamani ra dan dari Abi Zar ra keduanya berkata: Adalah
rasulullah apabila hendak ke kasurnya berkata:
بِسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَ أَمُوْتُ
Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku
mati
Dan apabila
beliau bangun berkata:
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ
مَا أَمَاتَنَا وَ إِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Segala puji
bagi Allah yang telah menghidupkanku setelah matiku dan
kepadanyalah aku kembali
Atau bisa
juga dengan doa berikut yang juga bersumber langsung dari rasulullah saw dengan
isnad yang sahih, yaitu:
Dari Abi
Hurairah ra dari Rasulullah saw berkata:
إذا استيقظ أحدكم فليقل: الْحَمْدُ لِلّهِ
الَّذِيْ رَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَعَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ
وَ أَذِنَ
لِيْ بِذِكْرِهِ
Jika seseorang di antara kamu bangun dari
tidur hendaklah berkata: Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan atasku
ruhku, yang telah memberikan ‘afiat pada tubuhku dan telah mengizinkan aku
berzikir kepadanya.
Baca juga: Doa dan Adab Berpakaian
Doa Masuk dan Keluar Rumah Serta Artinya
Atau, sebagaimana yang diriwatkan dari ‘Aisyah ra, bahwa rasulullah apabila bangun dari tidurnya berkata:
Doa Masuk dan Keluar Rumah Serta Artinya
Atau, sebagaimana yang diriwatkan dari ‘Aisyah ra, bahwa rasulullah apabila bangun dari tidurnya berkata:
لَا إِلَهَ إِلّاَ أَنْتَ سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ
وَ بِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِيْ وَ أَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ
اللَهُمَّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَ لَا تُزِغْ قَلْبِيْ
بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنِيْ
وَ هَبْلِيْ مِنْ لِدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ
أَنْتَ الْوَهَّابُ
Tidak ada tuhan selain-Mu maha suci Engkau ya
Allah dengan memuji-Mu aku pohon ampun bagi segala dosaku, aku meminta akan
rahmat-Mu, ya Allah tambahkan aku ilmu, dan jangannlah Engkau condongkan hatiku
(kepada kesesatan) setelah Engkau berikan hidayah-Mu kepadaku, dan karuniakan kami
rahmat dari sisi-Mu, sesengguhnya Engkah adalah maha pemberi karunia.
Semoga
bermanfaat, wallahua’lam
Referensi:
Al-Azkar karya Imam Am-Nawawi rahimahullah
Wasiat Rasulullah untuk Para Muslimah
Wasiat Rasulullah untuk Para Muslimah:
Dari Aisyah ra bahwa adiknya asma pernah menghadap rasulullah saw dengan pakaian yang tipis lalu rasulullah bersabda : Apabila seorang wanita telah baligh tidak boleh lagi terlihat (auratnya) kecuali ini dan itu. rasulullah menunjukan pada muka dan tapak tangan baginda (HR Abu daud)
Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya termasuk ahli neraka yaitu perempuan yang berpakaian tapi telanjang (termasuk berpakaian ketat) yang condong kepada maksiat dan mendorong orang lain untuk berbuat maksiat. mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. (HR. Muslim)
Rasulullah bersabda: tidak di benarkan seorang lelaki duduk bedua-duaan dengan wanita tanpa ada muhrim si wanita tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda: tidak berdua-duaan seorang lelaki dan wanita melainkan yang ketiganya adalah syaithan. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Hakim)
Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka tercium bau wanginya itu maka dia telah berzina. (HR. Ahmad)
Hargai dirimu sebagai wanita "seindah-indahnya perhiasan dunia adalah WANITA SHALIHAH"
Semoga bermanfaat
Dari Aisyah ra bahwa adiknya asma pernah menghadap rasulullah saw dengan pakaian yang tipis lalu rasulullah bersabda : Apabila seorang wanita telah baligh tidak boleh lagi terlihat (auratnya) kecuali ini dan itu. rasulullah menunjukan pada muka dan tapak tangan baginda (HR Abu daud)
Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya termasuk ahli neraka yaitu perempuan yang berpakaian tapi telanjang (termasuk berpakaian ketat) yang condong kepada maksiat dan mendorong orang lain untuk berbuat maksiat. mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. (HR. Muslim)
Rasulullah bersabda: tidak di benarkan seorang lelaki duduk bedua-duaan dengan wanita tanpa ada muhrim si wanita tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda: tidak berdua-duaan seorang lelaki dan wanita melainkan yang ketiganya adalah syaithan. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Hakim)
Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka tercium bau wanginya itu maka dia telah berzina. (HR. Ahmad)
Hargai dirimu sebagai wanita "seindah-indahnya perhiasan dunia adalah WANITA SHALIHAH"
Semoga bermanfaat